Sebagai marketer yang sudah lebih dari 10 tahun bekerja di industri pestisida, kali ini saya mengeksplorasi pandangan umum mengenai marketing, selling, dan branding.
Ada yang mengatakan “Marketing membuat brandmu dikenal”, “Selling membuat brand kamu dibeli” dan “Branding membuat Brand kamu diingat”. Akan tetapi menurut Pak Subiakto -seorang pakar branding, pengertian tersebut tidak seluruhnya benar.
Marketing itu menciptakan kebutuhan dan keinginan
Pemasaran melibatkan usaha untuk menciptakan kebutuhan dan keinginan terhadap produk atau layanan tertentu. Contohnya, dalam kasus pestisida, pemasaran akan mengidentifikasi masalah serangan hama pada tanaman dan mempromosikan produk sebagai solusi, dengan menyoroti bahan aktif yang efektif.
Selling mempercepat transaksi dengan insentif
Penjualan fokus pada penutupan transaksi dengan menawarkan insentif atau diskon. Misalnya, jika calon pelanggan sudah tertarik pada produk dan harga, tawaran diskon 30% dapat mendorong mereka untuk segera membeli.
Branding menciptakan makna bagi produk atau merek
Branding melebihi pemasaran dan penjualan. Branding ini tentang membangun identitas dan makna produk atau merek. Dalam konteks produk pestisida. Misalnya jangan jualan produk “pupuk nutrisi”, tetapi jual sebagai “pemacu pertumbuhan”, karena “pupuk” tidak cukup untuk meningkatkan hasil panen (produktivitas).
Nah, bagaimana cara membuat branding, kini ada buku yang mengulasnya dari seorang legend per-brand-ingan yaitu Pak Subiakto. Beliau baru saja mengeluarkan buku yang layak dan harus dimiliki oleh siapun yang mengaku dirinya marketer. Bukunya ada “Bisa Bikin Brand. Yang tertarik silahkan ke sini ya geees.
Apakah rekan-rekan marketr setuju dengan pandangan ini atau memiliki pandangan berbeda? Silahkan komen di kolom komentar.
~ Saya, Roup Purohim, seorang marketer dengan pengalaman lebih dari 15 tahun bekerja pada industri agrokimia, ini adalah cara saya membagikan apa yang saya ketahui yang terkait dengan mananejemen, markteting, digital marketing, pertanian, dan hal lainnya. Selengkapnya Disini #publisher #agronomist #affiliateLife #farmerLife #DNAfarmer