Psikologis Customer: Pilih Pain or Pleasure?

Psikologis Customer: Pilih Pain or Pleasure?

Russel Brunson menyebutkan secara psikologis alasan membeli itu untuk tujuan mendapatkan kebahagiaan (pleasure) berupa Health, Wealth, dan Relationship

Dalam kontek berkomunikasi dengan petani dalam kegiatan promosi atau penjulan, alasan petani membeli produk “pestisida” adalah ingin mendapat kebahagiaan/kesenangan/kesuksesan (wealth).  Wealth dalam arti tanamannya sehat, panen yang berlipat, harga yang bersahabat, dan akhirnya pendapatan meningkat.  Ini motivasi memperoleh untuk mendapatkan pleasure

Tidak ada satu orang petani pun yang menginginkan kegagalan/kesakitan/kerugian (pain) seperti tanamannya rusak, atau harga jual ancur-ancuran, dan penghasilan pada saat panen pas-pasan atau malah rugi.

Nah, tugas marketer adalah menemukan apa yang menggerakan mereka untuk membeli produk kita? Apa yang mereka (calon customer) inginkan. Apakah lebih menginginkan kebahagiaan (pleasure), atau menghindari kesakitan (pain)

Pain or Pleasure Mana Yang Dominan?

Berikut contoh cara bekomunikasi yang menekankan pain dan plesure.

“Sekarang memasuki musim hujan, saatnya melakukan penyemprotan dengan fungisida Ziflo, jika tidak makan tanaman bapak akan terserang busuk batang dan hasil panen menurun”. – Pain

“Semprotlah tanaman Bapak dengan fungisida Ziflo, karena ziflo bisa membantu meningkatkan hasil panen”. – Pleasure

Sebagai marketer kita harus menemukan jawabannya, kemudian tawarkan produk.  Jangan jual produknya, tapi tawaran solusi untuk apapun pilihannya baik pain maupun pleasure.

Umumnya kita dibanding mengejar Pleasure, terkadang kita lebih mudah tergerak untuk mengindari Pain

Setuju?

Btw, dalam hal beribadah kita lebih takut akan siksa neraka atau senang kalau masuk surga?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *