Mungkin aplikasi ini sudah ada di handphone kita, yaitu TikTok dan Instagram. Tapi kita telah menggunakan salah satu platform tersebut untuk memasarkan bisnis, atau produk sendiri, atau untuk membantu mempromosikan produk Anda.
BACA JUGA : Fakta Marketplace Indonesia di Tengah Pandemi Covid 19
Pertanyaannya media sosial mana yang lebih baik untuk mempromosikan dan menjual produk atau jasa? Instagram apa Tiktok. Berikut fakta keduanya sebagai bahan pertimbangan dalam memilih media yang tepat.
Daily Users
- Instagram 500 juta+
- TikTok 600 juta+
- Kedua platform memiliki audiens yang sangat besar untuk manfaatkan. Ini adalah berpotensial market yang diharapkan melihat konten kita setiap hari konten dan merek yang dan diharapkan menjadi customer kita.
Pembatasan waktu konten di App
- Instagram 30 Menit
- TikTok 52 Menit
- Rata-rata user menghabiskan waktu di aplikasi TikTok lebih banyak setiap hari dibandung di Instagram. Peluang untuk menarik perhatian mereka dengan konten di Tik Tok.
Download App di Q1 2020
- Instagram 100 juta +
- TT 300 juta+
- Sementara unduhan aplikasi Instagram tetap konsisten, TikTok semakin populer, dan semakin banyak diunduh setiap kuartal.
Marketer yang berpromosi di App
- Instagram 33%
- TikTok 4%
- Meskipun sebagian besar pemasar menggunakan Instagram, hanya sebagian kecil yang menggunakan TikTok. Berarti Tiktok persaingan saat ini lebih sedikit, dan lebih banyak peluang untuk menjadi yang terbaik.
Demogradi User
- Instagram 70% user di bawah 34 tahun
- TikTok 41% antara 16-24 tahun
- Kedua platform memiliki audiens pada usia muda (di bawah 34 tahun), TikTok memiliki audiens yang jauh lebih muda dengan remaja muda, sedangkan Instagram memiliki lebih banyak pengguna aktif berusia 20n (terutama milenial).
Jadi, apa artinya semua ini?
Instagram adalah platform media sosial yang mapan dan memiliki reputasi yang bagus untuk media pemasaran. Data statistik lain menunjukkan Instagram mendapatkan sekitar 130 juta ketukan sebulan melalui fitur Belanja dan memiliki tingkat konversi 86% dalam pembelanjaan.
Namun Tiktok pertumbuhannya 3x lebih cepat dari Instagram pada Q1 2020. Patform tersebut mengalami lonjakan 115 juta pengguna pada awal pandemi COVID-19, yang tidak terjadi pada aplikasi media sosial lain.
Pilih yang Mana Tiktok apa Instagram?
Pikirkan tentang platform mana yang paling sesuai dengan kebutuhan, dan platform mana yang memiliki audiens yang cocok untuk produk kita. Meskipun keduanya cukup bagus dalam hal mendapatkan pelanggan, namun perlu memilih untuk mendapatkan hasil terbaik dengan budget yang kita miliki.
Kembali lagi pada bisnis atau produk yang kita miliki. Jika basis produknya untuk pelanggan yang lebih muda maka TikTok pasti cocok. TikTok masih begitu segar dan masih baru. Saat ini baru 4% pemasar yang menggunakannya. Mungkin ini adalah kesempatan untuk menemukan kesuksesan.
Untuk membantu membuat keputusan dapam memilih platform yang cocok, berikut kita lihat sejauh mana yang terbaik untuk produk kita.
Strategi TikTok
Seperti yang disampaikan di atas, TikTok memiliki audiens yang lebih muda. Mereka berada di Tiktok ingin terlibat dengan konten yang menghibur. Mereka menyukai tantangan hashtag, tutorial, konten viral, dan hal-hal yang “dianggap” lucu.
TikTok sangat imersif. Jika merek kita memilih menggunakan TikTok untuk memasarkan, maka syaratnya membuat konten yang sesuai dengan tren dan tetap praktis dan menghibur.
- Buatlah konten yang asli ini yang terpenting.
- Bersikaplah menyenangkan dan menarik.
- Konten yang serius tidak laku di Tiktok.
- Jadikan konten yang dapat dengan mudah direplikasi oleh pengguna lain, menjadi viral. Ikuti tren dan budaya populer.
- Temukan tarian, gerakan, atau musik menarik yang dapat dibuat TikTok agar menonjol dari video lain
- Buat gerakan hashtag yang melibatkan pengguna
Strategi Instagram
Sementara TikTok adalah tentang konten, Instagram meski masih berbasis konten lebih terbuka untuk bentuk pemasaran tradisional.
Memasarkan produk di platform instageam membutuhkan audiens. Di TikTok konten bisa menjadi viral tanpa membutuhkan banyak pengikut (followers) untuk menjadi viral. Ada konten dengan hashtag itu sendiri dan berada di teratas (for your page, FYP), dan pengikut berada di urutan kedua ketika orang menemukan konten yang mereka sukai.
Reach atau jangkauan memposting konten baru di Instagram adalah orang-orang yang sudah menjadi follower. Jadai kita harus fokus membangun audiens terlebih dahulu, dan tidak pengikut. Kita harus membangun folloer atau audient kita secara organik.
BACA JUGA : Cara Menambah Follower Instagram Secara Organik
Promosi di Instagram gunaakan aturan 80% : 20%, 80% konten asli yang bersifat edukasi atau info lainnya, dan 20% lainnya untuk promosi. Jika terus-menerus membombardir orang dengan konten promosi, maka siap-siap ditinggal oleh follower karena mereka bisa saja merasa bosan.
Hal utama dalam membuat konten IG adalah konten harus berkualitas tinggi dan menarik secara visual. Konten Anda sendiri dapat menjadi apa pun yang Anda inginkan, karena Anda perlu menemukan suara merek, dan konten promosi harus tetap konsisten dengan suara ini.
~ Saya, Roup Purohim, seorang marketer dengan pengalaman lebih dari 15 tahun bekerja pada industri agrokimia, ini adalah cara saya membagikan apa yang saya ketahui yang terkait dengan mananejemen, markteting, digital marketing, pertanian, dan hal lainnya. Selengkapnya Disini #publisher #agronomist #affiliateLife #farmerLife #DNAfarmer